Monday, 10 December 2012

The Other Obsession


                In one of my writing before this one, I told you that being a stewardress is my obsession. But actually there is another thing which I always dreaming of beside to be a stewardress. I wanna be a presenter, or news reader! Being on tv, then present a news program or others is cool! How come, Balqis? Of course I can. I think I have the ability for it. I remember when I was a child, I used to be a little girl who

Let’s Make A New Cover Version!



                Wah, lama ga bikin cover version nih. Terakhir gue bikin cover versi mp3 itu tahun lalu. Kalau versi video sih beberapa bulan lalu. Kira-kira kali ini bikin cover lagu apa ya? Kayanya sih sesekali nyanyiin lagu berbahasa Indonesia oke juga. Gue coba ah, gue lagi seneng lagunya Tulus yang Sewindu. Bikin versi video buat upload di

Radio Announcer, Something That I Used To Be


                Ini adalah bulan ke sekian gue resign dari kerjaan gue sebagai penyiar radio. Biasanya kalau malam Minggu jam segini (20.30 WIB) gue lagi cuap-cuap di ruang siaran sendirian, nemenin jomblo-jomblo yang lagi main congklak di pojokan rumah. Iya dong, biasanya orang-orang kalau malam Minggu itu dipakai buat pacaran. Tapi justru itu waktunya gue siaran bawain acara Jalur Cepat MG! Itu acara buat jomblo-jomblo ngenes yang pengen on air-in nomor telpon mereka buat nyari teman, pacar atau gebetan. Huhuy, penyiarnya aja jomblo (pada waktu itu), malah belagak jadi mak comblang. Biarin, profesional dong (padahal ngeles). Durasinya dua jam, dari jam 7 sampai jam 9 malam. Dan peminatnya buanyak banget!!! Sms yang masuk bisa sampai ratusan. Heran, apa segitu banyaknya ya kaum jomblo di Ciamis?

Sherlock Holmes: The Game of Shadow


                Gue kasih tau dulu bahwa ini bukan review atau sinopsis film ya. Jadi kalau ada yang lagi nyari review tentang film di atas, kalian salah alamat. Hehe. Tapi ga ada salahnya juga loh kalau mau melanjutkan membaca. Yap, ga tau kenapa barusan pengen nonton lagi film Sherlock Holmes: The Game Of Shadow. Kangen liat Robert Downey Jr. Oh, dan kangen sama kenangan tentang film ini. Gue jelasin satu-satu deh tentang kangennya gue. 

Pramugari = Obsesi


                Sewaktu kecil, kalian punya cita-cita mau jadi apa kalau sudah besar? Pasti punya kan, dan kebanyakan pasti akan menjawab bercita-cita jadi dokter, guru, polisi, tentara, atau presiden. Seringnya, seiring berjalannya waktu cita-cita seperti tadi hilang, berganti menjadi cita-cita yang lain. Gue juga punya cita-cita masa kecil. Setiap ada orang yang bertanya apa cita-cita gue, gue jawab, “Ingin jadi pramugari.” Ajaibnya, cita-cita itu ga berubah meskipun waktu merubah gue dan segalanya di dunia. Sampai detik ini, gue masih sangat ingin jadi pramugari. Unfortunately, kayanya itu memang merupakan cita-cita semata. Gue ga bisa meraih impian gue untuk jadi pramugari. Persyaratan pertama dan mutlak dari seorang pramugari adalah

Choosing to be Different


“Being different is beautiful. That’s why I seem beautiful as always.”

                That’s a bio on my twitter account. Why those words? Because it represents myself. I love being different. I dare to be different. 

                Dalam beberapa hal, gue merasa sangat sadar bahwa gue senang tampil berbeda dari orang kebanyakan. Gue kasih contoh dari soal penampilan dulu deh. Menurut survey yang dilakukan oleh Majalah CHIC, 68% pria Indonesia lebih suka melihat wanita berambut panjang, hitam, dan lurus. Dan kebanyakan perempuan senang mempunyai tampilan rambut seperti itu. Mungkin ini karena definisi cantik yang dibentuk sama media, khususnya iklan banyak produk di tv. Katanya cewe cantik

Amazing You


“Deeply in love with my man. He always knows how to make me feel special.”

                Dua kalimat yang pernah kutulis di twitterku beberapa bulan lalu, sesaat setelah aku menyadari bahwa aku benar-benar mencintaimu. Kau tahu, aku suka sekali dengan bahasa klise dan sangat pasaran ini, “I love you for what you are.” Tanpa kau harus menjadi atau seperti orang lain, aku telah dan akan mencintaimu meski setelah habis hari ini. 

Your Home


Aku tidak pernah menjadi tempat pulangmu. Itu yang terlintas di pikiranku saat 10 menit yang lalu kau memberiku kabar bahwa ayahmu masuk rumah sakit. Sejujurnya, ada banyak kesedihan yang kurasa seketika itu. Sedih karena ayahmu sakit, sedih karena kau tidak memberiku kabar, sedih karena tiba-tiba signal BBM ku hilang. Sedih saat mengetahui bahwa semuanya tidak baik-baik saja. 

CANDU


Seperti yang diutarakan sebuah tokoh dalam sebuah novel, “Apa yang lebih dulu ada:pecandu atau obat?” Well, kamu tidak mungkin punya ketergantungan kecuali ada sesuatu yang diidamkan; demikian juga suatu obat hanya sekedar tanaman, minuman atau bubuk sampai seseorang sangat menghasratinya. Kebenarannya adalah bahwa pecandu dan obat munculnya bersamaan. Dan di situlah letak masalahnya.

Buatmu


Kau tahu, ada seratus pertanyaan berkejaran di pikiranku saat ini. Seperti, apakah setiap kali kau melihatku sama dengan pertama kali kau melihatku? Atau, apakah cara senyuman yang merebak di wajahmu untukku masih sama seperti dulu? Apakah saat ini kau adalah penjahat bagi hidupku? Aku tahu lebih daripada kebanyakan orang  bahwa penjahat tidak selalu bandit kejam memakai jaket kulit hitam dengan cap besar di jidatnya, memperingatkan kita untuk menyingkir. Penjahat duduk di sebelah kita di dalam bus. Mereka membungkus belanjaan kita, dan bahkan mengajar anak-anakmu.  Mereka kelihatan sama saja seperti kita, dan justru karena itu mereka bisa melakukan kejahatan tanpa kau tahu. Tapi tidak. Kau bukan penjahat. Pertanyaan-pertanyaan itu sekarang sedang mengembara mencari jalan keluar dari tenggorokanku.

My Daily Make Up Routine


                Hey girls, kali ini gue mau membagi rutinitas ber-make up gue. Sebetulnya gue ga tau step yang biasa gue lakukan ini benar atau ga, tapi barangkali aja ada yang tertarik untuk mencoba. Gue pemula dalam soal make up, jadi masih rajin belajar dandan secara otodidak dengan berbagai macam referensi. Let’s check it out!

Lipstick, Sang Penceriaku


                Lagi cari-cari lipstick nih, pengen nuansa make up yang berbeda. Gue pernah baca, bahwa salah satu yang sangat membuat perbedaan sama muka kita adalah penggunaan lipstick dan blush on. Eh, gue mau tambahin deh versi gue, penggunaan eyeliner juga. Nah, ketiga produk itu bisa bikin muka kita “hidup”, pokonya kentara kita pake make up itu ya dari ketiga benda tersebut. Selera terhadap warna atau nuansa make up yang dipakai setiap orang memang berbeda ya. Ada yang doyan dandan dengan warna cerah, gelap, nude, glamor dsb. Kalau gue pribadi suka banget sama warna-warna cerah, seperti pink atau orange. Nah, itulah kenapa kebanyakan lipstick yang gue punya warnanya cerah. Entah kenapa kesannya energik, ceria, muda dan cute. Satu lagi, dare to be different. Kenapa? Karena kebanyakan teman-teman gue suka cari aman pake make up yang kalem dan ga terlalu menonjol, termasuk lipstick. Gue beda sendiri dong. Hehehe. 

                Dari ngomongin warna/nuansa make up, kenapa jadi ke lipstick? Yup, karena menurut gue lipstick adalah elemen penting yang mempengaruhi keseluruhan warna/nuansa make up. Berbekal lipstick dengan warna-warna cerah yang gue punya, secara personal gue bisa membentuk nuansa make up ceria yang gue inginkan. Kalau lagi pengen make up pinky, gue otomatis pake blush on dan lipstick berwarna pink. Lipstick pink yang sekarang ada di make up case gue adalah lipstick Wardah yang matte warna Essential Nude. Ini lipstick jatuhnya jadi warna soft pink gitu. Kesannya ga terlalu terang tapi cukup memberikan warna. Ceileeeehh,, ini bahasa puisi kali. Bagusnya lagi, matte lipstick dari Wardah ini udah ada pelembabnya, jadi buat kulit bibir gue yang cenderung kering, it really helps. Oh iya, sebelum ini gue ga pernah pake lipstick yang matte, menurut gue jadi kaya emak-emak. Tapi ternyata asal pemilihan warnanya pas, lipstick matte oke juga di gue. Hehehe. 

                Lalu, kalau gue lagi pengen nuansa make up orange, gue pake blush on yang warnanya orange kecokelatan gitu. Warnanya masuk di kulit gue. Dan untuk lipsticknya, gue juga pake lipstick dari Wardah yang varian exclusive warna Charming Red. Loh kok jadinya Red sih? Buat gue, lipstick ini bukan warna merah. Pas gue pake di bibir gue, warnanya jadi lebih ke orange. Ngejreng sih, tapi pede aja. Yang penting buat gue pantes, dan gue masih keliatan cantik. Hehehehe. Tapi nih ya, sekarang gue lagi suka banget memadukan lipstick gue yang ini sama lipstick keluaran Sophie Martin. Jadi sehabis gue pake sedikit ulasan lipstick Charming Red dari Wardah, gue timpah pake lipstick dari Sophie Martin. Warnanya ternyata jadi oke. Orange, dan terang. Bibir gue kaya ada lampunya. For your info, lipstick Sophie Martin ini murah banget. Gue cuma suka sama warnanya aja sih, di luar itu, you know lah the quality of low budget lipstick. Hehe.  

                Selain beberapa lipstick tadi, gue juga pake Wardah yang Wonder Shine warna Soft Pink. Jadi ini adalah lipstick yang glossy karena udah mengandung lipgloss di dalamnya. Pas pertama kali gue beli lipstick ini gue emang lagi nyari lipstick yang glossy karena pengen coba. Kesannya kalau pake yang glossy itu bibir jadi penuh dan seksi. Iya ga sih, atau cuma perasaan gue doang? Tapi lipstick ini warnanya jadi ga nge-pink, malah lebih ke merah kalau kata gue. Padahal liat di iklannya pas dipake sama Inneke Koesherawati, pink nya bagus banget. Ya iyalah dong, dia artis cakep, warna bibirnya juga cakep. Jadilah, sekarang gue vakum dulu pake lipstick ini. But, Wardah Wonder Shine Lipstick ini juga punya warna pink lain yang lebih muda. Tapi pas gue coba tester-nya, muka gue jadi terlihat pucat. A Big No buat gue!

                Oh ya, selanjutnya gue masih punya lipstick warna pink yang murah meriah keluaran Pixy. Judulnya kalau ga salah nudy pinky. Ini lipstick wangi loh, dan warnanya cocok di gue. Jatuhnya jadi soft pink juga kaya lipstick Wardah yang tadi gue bahas di awal. Sayangnya, lipstick ini ga tahan lama. Dalam kurun waktu beberapa jam aja udah hilang dari bibir gue. Pastinya, you don’t expect more on low budget lipsctik like this. Hehehe.  Yang terakhir adalah Oriflame Stayglam Lip Colour. Gue punya lipstick ini karena dikasih sama kakak gue yang doyan banget pake make up keluaran Oriflame. Hampir semua produk make up dia bermerk Oriflame. Ini salah satu produk Oriflame yang udah lama, dan sekarang kalau liat katalog Oriflame gue ga pernah menemukan lipstick ini lagi. Masih diproduksi ga sih ya, any info? Nah, lipstick ini bagus pas dipake kakak gue. Warnanya semi pink gitu dan ada lipgloss yang terpisah. Jadi bagian bawahnya lipstick sedangkan bagian atasnya itu lipgloss. Ini produk awet banget, nempelnya lama. Sayang, pas gue pake gue ga terlalu terkesan sama hasil akhirnya. Padahal gue sempat jatuh cinta waktu kakak gue yang pake. Mungkin karena warna dasar dari bibir itu beda-beda ya, sehingga di gue jatuhnya jadi ga sebagus kalo kakak gue yang pake. Alhasil, lipstick ini cuma mejeng-mejeng aja deh di make up case gue. Lumayan juga sih kalau buat kepepet gue keabisan lipstick. Hehehehe.


                Sekarang gue lagi pengen coba memberi nuansa beda di rias wajah gue. Gue belum pernah pake nuansa cokelat, dan lagi nyari-nyari lipstick warna cokelat untuk kemudian disesuaikan sama produk make up lainnya. Buat cewe-cewe yang pintar dandan, any recommendations? Ga usah yang mahal-mahal ya, karena kebanyakan gue pake make up yang low-middle budget. Hehehe.

Desember 2012
Regards,
Balqis

Review of BB Cream: Maybelline vs Caring Colors


                Halo pemirsaaaa! Ini lagi kelimpungan banget nih. Stok Caring Colours BB Cream gue udah menipis. Palingan cukup buat dipakai 2 atau 3 kali lagi. Sebetulnya gue well prepared karena sudah dari seminggu lalu berusaha nyari produk ini. Gue nyari ke banyak toko kosmetik dan pasar swalayan di Ciamis dan Banjar, tapi hasilnya nol. Mungkin karena produk ini bisa dikategorikan masih baru dan Ciamis-Banjar adalah kota kecil, jadi rada susah nyarinya. Dulu paling banter gue beli ke Tasikmalaya, sayangnya selama seminggu ini gue belum punya kesempatan berkunjung ke sana. 

                Sebelum gue pakai Caring Colours BB Cream ini, gue pakai BB Cream Maybelline. Kemasan mungil, harga miring dan brand yang oke bikin gue pengen coba itu BB Cream. Harganya cuma 30 ribuan. Awal-awal pake sih menurut gue lumayan karena itu pertama kali gue pake BB Cream sehingga ga terkesan berat. Biasanya kan gue pake foundation yang udah pasti berat buat muka gue.  Tapi lama-lama kok sadar bahwa warna BB Cream Maybelline ini ga terlalu nyatu sama warna kulit muka gue. Terlalu putih, jadi kadang gue ngerasa pake topeng. Selain itu, this product is so oily. Muka gue kan udah berminyak, so pas udah 2 atau 3 jam pake make-up, muka gue makin ga karuan berminyaknya. Karena Maybelline cuma punya satu varian alias satu warna aja, gue memilih untuk cari produk lain. Akhirnya, ketemulah Caring Colours  BB Cream. Sengaja sih nyari-nyari info di forum yang bahas BB Cream, dan ternyata banyak yang suka sama produk ini. Waktu itu Caring Colours BB Cream baru aja dirilis, fresh product boooo. Ada banyak produk BB Cream yang katanya lebih bagus bahkan sangat bagus kalau dibandingkan dengan produk keluaran Caring Colours ini, most of them are import products. Tapi ya harganya juga bagus banget. Bisa 4 sampai 5 kali lipat bedanya! Mundur teratur dong gue. Dan esoknya, gue langsung cari-cari deh produk incaran gue di Tasikmalaya, sembari niatan nonton di bioskop. Hehehe.

                I really love this product! Kemasannya lucu dan keren, isinya banyak, tahan lama, dan bikin muka gue oke. Coverage-nya kalau kata gue sih lumayan oke, dan karena gue biasa pakai yang varian Everlast, warnanya jadi menyatu sama warna kulit muka gue. Ga kaya pakai topeng. Everlast itu varian yang punya warna paling gelap dibandingkan dua varian lainnya. Semenjak gue pake ini produk, banyak yang penasaran sama make up gue. Itu pengakuan jujur dari teman-teman kosan gue ya. Pengen belajar make up katanya, padahal gue masih dodol banget kalau soal merias wajah. Dan iya, pas gue coba cari-cari BB Cream ini selama seminggu di sekitaran Ciamis-Banjar, pramuniaga di toko-toko pada bilang wajah gue oke. Padahal kalau ga pake make up terutama Caring Colours BB Cream penyelamat gue, ini wajah udah amburadul. Satu yang agak mengganggu ternyata produk ini juga ga terlalu bagus oil control-nya. Tapi so far, gue seneng banget pake produk ini. Rias wajah gue terkesan ringan, tapi oke. Semangat nyari Caring Colours BB Cream lagi ah!


Saat menggunakan Maybelline BB Cream


Saat menggunakan Caring Colours BB Cream

November 2012

Metroseksual, A New Lifestyle


                Berawal dari nonton acara Redaksi Siang di Trans 7 beberapa minggu lalu, ada liputan tentang para pria metroseksual di Jepang dan Korea Selatan. Mereka mengharuskan diri pergi ke salon setidaknya dua kali dalam seminggu untuk melakukan berbagai macam perawatan, dan menghabiskan biaya sedikitnya 12 juta rupiah per bulan. Fakta itu lumayan bikin gue melongo, meskipun gue tahu di Indonesia bisa jadi lebih dari itu. Tak hanya di Jepang dan Korea Selatan saja, fenomena serupa juga terjadi di negara lain. Seperti dikutip dari situs Vemale.com, penelitian menunjukkan bahwa saat ini pria semakin banyak yg pergi ke salon. Di Inggris naik sebesar 66% dan di Skotlandia naik sekitar 74%.

Thanks for This Life


                Kali ini entah kenapa pikiran gue terganggu sama sesuatu hal. Gue keingetan sama personal message BBM salah satu teman gue, teman gue sejak SMP sampai SMA. Kaya gini nih, “Gak beruntung banget jadi aku.” Gue sebetulnya bukan tipe orang yang usil atau kepo sama hidup orang lain, terlebih kalau usil pengen tau apa yang sedang terjadi dalam hidup mereka dikarenakan gue baca personal message BBM, tweet, atau status facebooknya. Yaaah, except it is all about my closest people or  things that I should care about. But when I saw that personal message appeared on the recent updates, I was shocked. I do really know this person. She’s my friend’s school for 4 years. Then, why did I get shocked? You know what, I think her BBM personal message is inappropriate, she doesn’t deserve to say that. Why? Let me tell you then.

Dear Diary


                Gue ga ada niatan kepo, serius! Ini beneran ga sengaja gue baca diary adik bungsu gue beberapa minggu lalu. Gue kira binder yang tergeletak di meja tempat biasa gue ngetik itu bukan catatan harian. Karena gue udah terlanjur buka halaman yang ada tulisan “November” di ujung atas sebelah kanan, I decided to keep reading. Bagusnya, apa yang gue baca itu adalah curhatan adik gue, TENTANG GUE! Sambil cekakak-cekikik dan celingukan karena takut ketahuan, gue berusaha mencerna semua yang gue baca di situ. 

Sebentuk Wajah


I’m back. Kangen sekali dengan teman-teman yang biasa nimbrung di catatan konyol gue. Rasanya perlu untuk membuat tulisan yang akan menampung keberadaan mereka lagi. Dan inilah, korban gue sekarang adalah sahabat gue yang terjail di dunia, Gilang Anjasmara alias Bolang alias Gebeg (bener-bener seperti tersangka pelaku pemboman memakai alias sampai beberapa kali!).

Sepertinya spesialisasi Saudara Bolang dalam dunia (korban) per-note-an adalah melalui foto. Bagaimana tidak, setelah di tulisan sebelumnya dia dicaci maki akibat

Lampu Merah, Kuning, Hijau*


Suatu hari, saya tidak sengaja menemukan foto yang di upload oleh seorang teman ke jejaring facebook. Sedikit terkejut, namun banyak ingin tertawanya saat melihat foto itu. Beginilah penampakannya,


Itu adalah sebuah headline surat kabar yang iseng difoto oleh teman saya. Saya

Jail



Kalo gue ditanya, siapa orang paling jail sedunia, kayaknya gue punya jawabannya. Buat gue orang paling jail tuh ya Gilang Anjasmara (disingkat GA). Note gue yang satu ini buktinya (fyi, note ini dilengkapi barang bukti berupa foto hasil kejahilan Gilang). Ya ampun, kayaknya GA ini ga pandang bulu dalam memilih calon

Before and After


Pada suatu hari, gue mendapat kejutan notifikasi facebook yang menjadi awal terciptanya catatan ini. “Gielang Anjasmara tagged a photo of you.” Itulah bunyi notifikasinya. Hmm, gue penasaran dong foto apa yang kira-kira bakal disaksikan oleh kedua bola mata gue yang indah seperti bola pingpong (ga usah protes ya!). Sempat berharap semoga foto yang akan gue lihat adalah foto yang bisa menyenangkan mata, seperti layaknya foto Richard Kevin yang lagi jemur pakaian atau foto Tom Cruise lagi mencangkul di sawah. Dengan penuh semangat gue klik notifikasi yang tertera di layar, lalu menunggu facebook menampilkan halaman yang dimaksud. Wah, bertahun lamanya gue menunggu facebook berpindah halaman. Mengapa lama sekali ya? Gue rasa ini adalah pertanda buruk. Hah, semoga saja tidak. Tapi pemirsa, manusia memang hanya bisa berharap dan berencana, pada akhirnya semua hanya Tuhan yang menentukan. Dan satu hal lagi, kenyataan memang tidak selalu sejalan dengan harapan. Kali ini, Tuhan membuktikannya (ngelanturnya sudah kemana-mana nih!).

DINAS


Waaaa,, gue melakukan ekspansi! Melebarkan sayap. Biasanya, yang menjadi korban catatan konyol gue adalah 3 sahabat (Gilang, Agung, dan Gustav). Tapi kali ini ada member baru, yaitu teman kos nan cantik (Huwegk!) yang bernama Idut. Oh ya, penggunaan kata “cantik” di belakang namanya merupakan sebuah modus operandi agar catatan kecil ini dapat tersajikan.

Superhero


                Pemirsaaaa, kira-kira bakal ada yang marah gak ya ngeliat postingan ini? Gue was-was nih. Tapi biarlah, gue siap terima konsekuensinya. 

                Ada berapa superhero yang kalian tahu? Udah pernah ketemu sama mereka di dunia nyata belum? Gue sih udah dong. Hehehe. Gak percaya? Nih, cek yang satu ini, superhero paling kocak yang pernah gue temuin. Namanya GA alias Gilang Anjasmara. Dia gak butuh kostum mentereng yang macem-macem. Simple, cuma pake kaos sama celana 7/8 aja. Gue dapet momen pas banget nih buat ambil gambar superhero yang satu ini. Kalau telat beberapa detik aja, gue pasti udah ditinggal terbang. Hahaha. 

 
                Selanjutnya ada superhero yang rada elit. Kenapa elit? Karena superhero ini pake kostum, ganti-ganti lagi. Dari mulai Power Ranger sampai Iron Man. Gue gak mau buka rahasia siapa sosok di balik topeng superhero itu. Bisa-bisa gue kena omel deh. Yang pasti, sosok di balik topeng itu adalah beneran superhero buat gue. Hehehe. Kalian punya foto sosok superhero yang lain ga? Kalo ada, boleh deh di-share. Have a nice day! 


Desember 2012
Regards,
Balqis

A Funny Love Letter


                Gue inget sama kejadian pada suatu hari yang lampau. Seharian itu gue ketawa-ketiwi sama orang rumah. Bermula dari kerajinan gue beres-beres rumah dan kamar Lulu, adik gue yang paling bungsu. Ga sengaja pas lagi beresin kamarnya, nemu kotak harta karun! Yap, harta karun karena untuk beberapa jam ke depan apa yang tersembunyi dalam kotak itu sukses bikin gue, bokap, nyokap, dan Helmi-adik gue, ngakak dengan begitu hebatnya. Begitu melihat kertas lecek memuat tulisan cakar ayam, keisengan gue kumat. Penasaran, ya gue baca itu apa. Tadinya sih ga ada niat jail, yang ada malah niat baik, siapa tau aja itu kertas udah ga dipake lagi dan bisa gue pake buat jadi bungkus terasi atau gorengan plus biar kamarnya jadi lebih rapi. Tapi yang ada gue malah cekikikan. You know what, I found a love letter inside the box! Halo halo halo, ini adik gue waktu itu masih kelas 5 SD loh! Orang rumah malah ribut-ribut denger gue cekikikan ga jelas. Dikira gue kenapa-kenapa. Oke, dikira ada sejenis makhluk tak kasat mata yang naksir (baca: ngincer) gue. Oalaaah, yang ada kayanya itu makhluk bakal ikut cekikikan kali ya kalau ngikut baca surat cinta yang ada di tangan gue. Ini napa jadi ke situ sih? 

                Okay, untuk meredakan situasi ribut-ribut di luar, gue samperin aja mereka, sambil gue tenteng-tenteng itu kertas. Gue bilang bahwa gue menemukan surat cinta di kamar Lulu yang ditulis salah satu pemujanya. Mereka penasaran juga dong, ya udah deh, mulailah gue ber-stand up comedy dengan memakai script. Kalian liat aja sendiri ya penampakan suratnya di bawah ini. Buat yang sulit membaca tulisannya, udah gue tulis ulang juga. Berhubung barang buktinya sekarang udah disita sama Lulu, gue cuma mengandalkan foto suratnya aja. Jadi, mohon maklum ya kalau ada yang bolong-bolong, karena gue juga punya keterbatasan dalam hal membaca tulisan jenis cakar ayam. Happy reading!

 
Dari: Antony/Kiki 
Buat: Kendy/Lulu
Lam sayang
(Gambar lope) Langsung saja
Ken maksud aku ngirim surat ini karena aku heran sama kertas yg kamu kasih kenapa kamu ngasih surat sama aku!!!
Apakah kamu suka sama aku kalau suka aku akan terima, atau kamu mau menjadi temanku kalau kamu mau menjadi temanku atau pacarku aku akan terima. Oh ia sudah dulu yach kapan2x aku sambung lagi. Dan satu lagi aku akan mempersembahkan nyanyian buat kamu.
Dari awal aku tak pernah percaya kata-katamu. Saat kau melihatku kau sedang bermesraan dgn seorang yg aku kenal.
(coret-coret) ow-ow kamu ketauan ternyata masih punya gebetan dan kenapa kamu ingin sama aku 2x ß serius ini dibaca “dua kali”
Sudah dulu nyanyiannya kalau ada kesalahan jangan dianggap lucu
Wassalam
Surat yang pertama

                Nah, itu dia harta karun yang tersembunyi entah berapa lama. May I commenting on the letter? Dari baris pertama aja gue udah cekikikan. Ini surat ditulis pas lagi booming sinetron Candy, itu loh sinetronnya Rachel Amanda yang OST nya itu lagu Nidji – Jangan Lupakan. Jadi, pura-puranya adik gue itu si Candy-nya. Ini esensi dari penggunaan nama tokoh sinetron itu apa ya? Buat samaran? Lah terus kenape nama asli adik gue juga ikut dicantumkan di situ??? Nulisnya dong liat, Kendy not Candy (pertama baca gue mikir adik gue kenapa dipanggil-panggil jadi kembaran teko sih?). Selanjutnya, ada salam-salaman juga. Gue aja yang udah tuwir begini kaga pernah dikasih pesan sama pacar yang ada salam-salam sayang begitu, dikasih gambar lope pula. Begitu mulai baca isi surat, gue langsung ngeh bahwa adik gue ternyata yang duluan nulis-nulis surat cinta. Kocaknya, ini kenapa dek Kiki malah ke-geer-an begini yak? In other words, kalau adik gue suka sama dia ga usah malu-malu lah, toh pasti diterima. Hahaha. Ini “penembakan” yang super duper kocak. Begitu baca baris selanjutnya, gue langsung ketawa guling-guling. What, dia mau nyanyi di surat??? Ternyata bener loh, dia nulis lirik lagu Matta – Ketahuan, dengan sedikit gubahan tentunya. Yaaaahh, mungkin lirik lagu itu mewakili perasaannya yang kebingungan sama sikap adik gue. Dan ga tanggung-tanggung dia nulis “2X” di ujung lirik. Apa itu tandanya kalo baca pas bagian lirik mesti ngulang sampe dua kali kaya di lagu aslinya, gitu? Cape, Deeeekkk. Yang terakhir kocak juga nih. Biasanya kalau di ujung surat kita minta permohonan maaf barangkali ada kesalahan atau hal yang menyinggung dalam surat itu. Lah ini bukannya minta dimaafkan malah minta jangan dianggap lucu. Itu aja udah lucu setengah mati loh. 

                Pokoknya surat ini benar-benar membekas di hati gue. Mungkin di hati adik gue juga karena ini adalah satu-satunya surat yang ke-gap sama gue dan orang rumah. Bagusnya sih, orang tua gue ga marah sama kelakuan adik gue yang udah ngurusin cinta-cintaan di usia sangat belia. Rasa suka itu manusiawi banget, ga bisa dilarang-larang atau dibendung. Sebetulnya gue penasaran bagaimana kelanjutan kisah adik gue sama Dek Kiki itu. Tapi setelah kejadian itu, adik gue semakin rapi menyimpan harta karun yang dimilikinya. Alhasil, gue ga pernah lagi nemuin surat-surat sejenisnya.


Desember 2012
Regards,
Balqis