Kali ini entah kenapa pikiran
gue terganggu sama sesuatu hal. Gue keingetan sama personal message BBM salah
satu teman gue, teman gue sejak SMP sampai SMA. Kaya gini nih, “Gak beruntung banget jadi aku.” Gue
sebetulnya bukan tipe orang yang usil atau kepo sama hidup orang lain, terlebih
kalau usil pengen tau apa yang sedang terjadi dalam hidup mereka dikarenakan
gue baca personal message BBM, tweet, atau status facebooknya. Yaaah, except it
is all about my closest people or things
that I should care about. But when I saw that personal message appeared on the
recent updates, I was shocked. I do really know this person. She’s my friend’s
school for 4 years. Then, why did I get shocked? You know what, I think her BBM
personal message is inappropriate, she doesn’t deserve to say that. Why? Let me
tell you then.
First, she has just graduated
from university few months ago, took business administration program. She can
finish her study on time, as far as I know it’s without any difficulties.
Second, her parents are rich. She can get anything she wants. Keluarganya juga
harmonis loh. Next, she also has a boyfriend. See, ada begitu banyak orang di
sekitarnya yang menyayangi dia. Lalu, kenapa dia sampai merasa ga beruntung ya
sama hidupnya dia? Gue ga nanya ke dia sih, tapi itu cukup annoying buat gue.
Gue ga liat dari sisi mana dia bisa ngerasa ga beruntung. Kepikiran aja,
mungkin ini efeknya kalau seseorang terlalu banyak melihat ke atas. Jadinya
kurang bersyukur atas hidup dirinya sendiri, yang mungkin buat orang lain
hidupnya itu justru bisa dikatakan sangat beruntung.
Gue bukan mau ngajarin gimana
caranya menyikapi hidup, karena gue juga masih ga bener menyikapi hidup gue.
Intinya dari apa yang gue pikirin adalah bagaimana kita bisa bersyukur sama
hidup yang kita punya. Melihat kepada orang-orang yang hidupnya di atas kita di
dalam hal apapun itu bukanlah sesuatu yang salah, jika kita akan menganggap itu
sebagai sebuah motivasi dan acuan untuk mencapai hal yang sama. Tapi kalau kita
ga menyiapkan diri untuk niatan yang seperti itu, kita bakalan terjebak dalam
ketidakbersyukuran, seperti yang terjadi sama temen gue tadi. Untuk
menyeimbangkannya, kita juga mesti melihat ke bawah, melihat orang-orang yang
hidupnya di bawah kita. Pada akhirnya, pikiran kita bakalan kembali terbuka dan
melihat bahwa setiap orang punya hidup yang pantas untuk disyukuri. Perlu gue
garis bawahi bahwa di sini gue ga cuma ngomongin materi, tapi segala hal yang
manusia punya yang patut untuk disyukuri. Setuju?
Desember
2012
No comments:
Post a Comment