Monday, 10 December 2012

Thanks for This Life


                Kali ini entah kenapa pikiran gue terganggu sama sesuatu hal. Gue keingetan sama personal message BBM salah satu teman gue, teman gue sejak SMP sampai SMA. Kaya gini nih, “Gak beruntung banget jadi aku.” Gue sebetulnya bukan tipe orang yang usil atau kepo sama hidup orang lain, terlebih kalau usil pengen tau apa yang sedang terjadi dalam hidup mereka dikarenakan gue baca personal message BBM, tweet, atau status facebooknya. Yaaah, except it is all about my closest people or  things that I should care about. But when I saw that personal message appeared on the recent updates, I was shocked. I do really know this person. She’s my friend’s school for 4 years. Then, why did I get shocked? You know what, I think her BBM personal message is inappropriate, she doesn’t deserve to say that. Why? Let me tell you then.
                First, she has just graduated from university few months ago, took business administration program. She can finish her study on time, as far as I know it’s without any difficulties. Second, her parents are rich. She can get anything she wants. Keluarganya juga harmonis loh. Next, she also has a boyfriend. See, ada begitu banyak orang di sekitarnya yang menyayangi dia. Lalu, kenapa dia sampai merasa ga beruntung ya sama hidupnya dia? Gue ga nanya ke dia sih, tapi itu cukup annoying buat gue. Gue ga liat dari sisi mana dia bisa ngerasa ga beruntung. Kepikiran aja, mungkin ini efeknya kalau seseorang terlalu banyak melihat ke atas. Jadinya kurang bersyukur atas hidup dirinya sendiri, yang mungkin buat orang lain hidupnya itu justru bisa dikatakan sangat beruntung. 

                Gue bukan mau ngajarin gimana caranya menyikapi hidup, karena gue juga masih ga bener menyikapi hidup gue. Intinya dari apa yang gue pikirin adalah bagaimana kita bisa bersyukur sama hidup yang kita punya. Melihat kepada orang-orang yang hidupnya di atas kita di dalam hal apapun itu bukanlah sesuatu yang salah, jika kita akan menganggap itu sebagai sebuah motivasi dan acuan untuk mencapai hal yang sama. Tapi kalau kita ga menyiapkan diri untuk niatan yang seperti itu, kita bakalan terjebak dalam ketidakbersyukuran, seperti yang terjadi sama temen gue tadi. Untuk menyeimbangkannya, kita juga mesti melihat ke bawah, melihat orang-orang yang hidupnya di bawah kita. Pada akhirnya, pikiran kita bakalan kembali terbuka dan melihat bahwa setiap orang punya hidup yang pantas untuk disyukuri. Perlu gue garis bawahi bahwa di sini gue ga cuma ngomongin materi, tapi segala hal yang manusia punya yang patut untuk disyukuri. Setuju? 

Desember 2012

No comments:

Post a Comment