Monday, 10 December 2012

Your Home


Aku tidak pernah menjadi tempat pulangmu. Itu yang terlintas di pikiranku saat 10 menit yang lalu kau memberiku kabar bahwa ayahmu masuk rumah sakit. Sejujurnya, ada banyak kesedihan yang kurasa seketika itu. Sedih karena ayahmu sakit, sedih karena kau tidak memberiku kabar, sedih karena tiba-tiba signal BBM ku hilang. Sedih saat mengetahui bahwa semuanya tidak baik-baik saja. 

Dear beloved, ada banyak hal yang tak aku tahu tentangmu. Ada banyak saat terbaik dan terburukmu yang tak aku tahu. Lalu, apakah kau tahu, bahwa aku sangat ingin menjadi tempatmu berbagi cerita? Dan apa kau juga tahu, bahwa aku ingin menjadi seseorang yang menyapamu di pintu setelah kau melewati hari yang panjang? 

Dear beloved, andai kau bisa selalu membagi saat-saat terbaik dan terburukmu lebih dulu padaku, aku akan sangat bersyukur untuk itu. But you never did. 

Dear beloved, apakah tidak ada keyakinan di dirimu terhadapku? I’m trying so hard to make it exists. Jadi, berikanlah kesempatan untuk itu.

Dear beloved, mengapa aku tidak pernah menjadi tempat pulangmu?

Ciamis

No comments:

Post a Comment