Aku
tidak pernah menjadi tempat pulangmu. Itu yang terlintas di pikiranku saat 10
menit yang lalu kau memberiku kabar bahwa ayahmu masuk rumah sakit. Sejujurnya,
ada banyak kesedihan yang kurasa seketika itu. Sedih karena ayahmu sakit, sedih
karena kau tidak memberiku kabar, sedih karena tiba-tiba signal BBM ku hilang.
Sedih saat mengetahui bahwa semuanya tidak baik-baik saja.
Dear
beloved, ada banyak hal yang tak aku tahu tentangmu. Ada banyak saat terbaik
dan terburukmu yang tak aku tahu. Lalu, apakah kau tahu, bahwa aku sangat ingin
menjadi tempatmu berbagi cerita? Dan apa kau juga tahu, bahwa aku ingin menjadi
seseorang yang menyapamu di pintu setelah kau melewati hari yang panjang?
Dear
beloved, andai kau bisa selalu membagi saat-saat terbaik dan terburukmu lebih
dulu padaku, aku akan sangat bersyukur untuk itu. But you never did.
Dear
beloved, apakah tidak ada keyakinan di dirimu terhadapku? I’m trying so hard to
make it exists. Jadi, berikanlah kesempatan untuk itu.
Dear
beloved, mengapa aku tidak pernah menjadi tempat pulangmu?
Ciamis
No comments:
Post a Comment