Seperti yang diutarakan sebuah tokoh dalam sebuah novel,
“Apa yang lebih dulu ada:pecandu atau obat?” Well, kamu tidak mungkin punya
ketergantungan kecuali ada sesuatu yang diidamkan; demikian juga suatu obat
hanya sekedar tanaman, minuman atau bubuk sampai seseorang sangat
menghasratinya. Kebenarannya adalah bahwa pecandu dan obat munculnya bersamaan.
Dan di situlah letak masalahnya.
Bila kamu sangat mengidamkan sesuatu, kamu memimpikannya di
malam hari. Kamu melihat rintangan setinggi seribu mil di antara tempatmu berdiri
dan apa yang kamu dambakan, dan kamu meyakinkan dirimu sendiri bahwa kamu punya
kekuatan untuk melompatinya. Kamu masih bisa bilang begitu pada dirimu sendiri
bahkan ketika melompat pada blok pertama, kamu akhirnya terluka, berdarah, dan
terjatuh.
Cinta adalah kecanduan paling berbahaya, sepertinya. Cinta
dapat mengubah kita menjadi orang yang bukan diri kita. Merusak kita untuk
semua yang lain. Aku memperhatikannya melakukan hal-hal paling sederhana. Aku
ingin memberitahunya betapa besar maknanya bagiku, tetapi aku tidak pernah
benar-benar mengatakan itu. Bagaimanapun juga, mengakui dia sebagai obat, aku
akan harus menghadapi kenyataan bahwa suatu hari nanti aku harus tanpa dia, dan
itu belum dapat aku lakukan.
Agustus 2011
No comments:
Post a Comment